Dari Mimpi Menjadi Kenyataan

Hai guys.. Perkenalkan nama saya Gilang Margono, lahir di Purbalingga tanggal 01 Juli 1996, saya asli putra daerah Purbalingga, Jawa Tengah. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman hidup saya. Saya berasal dari keluarga yang di bilang kurang mampu, kedua orang tua bekerja sebagai buruh. Namun dengan segala keterbatasan itu semua tidak menyurutkan keinginan saya untuk menimba ilmu setinggi mungkin. Pendidikan bagi saya merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan pendidikan dapat membuat diri kita yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, yang tidak tahu menjadi tahu. Banyak hal yang bisa kita dapat dari dunia pendidikan, yang paling penting adalah ilmu. Saya mulai memasuki dunia pendidikan saat berumur 5 tahun di TK Aisyiah Bustanul Athfal. Satu tahun kemudian saya menginjakkan kaki di SD Negeri 1 Purbalingga Wetan selama 6 tahun. Di sini kita belajar mengenai pendidikan dasar yang menjadi pondasi untuk masa depan pendidikan kita. Masa-masa SD merupakan masa yang indah, banyak canda tawa  kepolosan seorang anak.
Setelah lulus SD saya beranjak ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP. Saya melanjutkannya ke SMP Negeri 2 Purbalingga, disini saya bisa dibilang mengalami perubahan sifat dari anak-anak menuju seorang remaja. Disini lah saya mulai serius dalam menatap masa depan, serius dalam belajar dan berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Awalnya memang saya susah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan juga dengan mata pelajaran. Ketika awal pembagian kelas pun saya terlempar hingga kelas urutan terakhir karena saat tes untuk pembagian kelas saya mendapat nilai yang kurang baik. Namun itu semua tidak masalah bagi saya, bagaimanapun saya harus tetap belajar untuk menggapai cita-cita. Di kelas 7 ini, saya selalu masuk dalam ranking 10 besar baik pada semester ganjil maupun genap. Dan setelah itu saya naik kelas, kelas yang saya dapatkan terbilang cukup baik yaitu kelas C karena pembagian kelas ini berdasarkan nilai yang kita peroleh dari kelas 7. Di kelas ini persaingan untuk menjadi yang terbaik pun semakin ketat. Pada semester ganjil saya terlempar dari ranking 10 besar, namun itu semua tidak meruntuhkan semangat saya. Hingga akhirnya pada semester genap saya berhasil meraih peringkat 2 di kelas dan dinyatakan naik ke kelas 9. Ujian Nasional menjadi tolak ukur saya untuk mengukur seberapa ilmu yang saya dapatkan selama di SMP. Kelas 9 merupakan masa-masa sibuk, banyak les ataupun try out yang wajib kita ikuti, pulang sore pun tidak menjadi masalah. Dan akhirnya pengumuman Ujian Nasional pun tiba, dan saya secara tidak menduga masuk ke dalam peringkat 10 besar paralel dan itu merupakan prestasi terbaik saya selama masa SMP dan saat itu juga saya dinyatakan LULUS.
Paskibra SMKN 1 Purbalingga di Surabaya
Setelah lulus dari SMP, saya melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Purbalingga. Awalnya saya memang hanya mengikuti teman yang mendaftar di SMK tersebut, namun saya juga dinyatakan lolos seleksi. Saya diterima di SMK Negeri 1 Purbalingga jurusan Akuntansi  yang mayoritas siswanya adalah perempuan. Awalnya memang terasa aneh ketika di dalam kelas, jumlah laki-laki hanya 5 orang sedangkan perempuan ada 30 orang. Seperti di SMP, disini saya pun awalnya susah untuk beradaptasi. Pelajaran Akuntansi merupakan pelajaran yang menurut saya susah untuk di pahami, namun bukan berarti saya menyerah begitu saja. Dengan seiring berjalannya waktu saya pun bisa beradaptasi dengan semua pelajaran dan lingkungan sekolah dan tak terasa saya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dengan target yang terpenuhi yaitu matematika mendapatkan nilai sempurna. Selama di SMK saya tergabung dalam organisasi Paskibra SMK Negeri 1 Purbalingga (PASKAS) yang bisa di bilang telah membesarkan nama saya. Banyak waktu yang saya habiskan di organisasi ini, dan juga banyak pengalaman yang didapat. Jiwa paskibra bisa di bilang sudah merasuk ke dalam diri saya. Pada tahun 2012 saya berhasil lolos seleksi paskibra kabupaten yang bertugas pada tanggal 17 Agustus 2012, ini merupakan pengalaman yang tak bisa terlupakan selama hidup saya karena menjadi anggota paskibra kabupaten merupakan pengalaman sekali seumur hidup. Saya bertugas sebagai pengerek bendera pada saat pengibaran dan juga penurunan bendera. Ini semua bisa terjadi karena PASKAS, jika saya tidak bergabung dengan ini mungkin saya tidak akan menjadi anggota paskibra kabupaten. Selain pengalaman tadi, banyak lomba-lomba yang saya ikuti.
Paskibra Kabupaten Purbalingga
Yang pertama yaitu LPBB UNJANI FISIP CHAMPIONSHIP se-Indonesia yang diadakan di Bandung, Jawa Barat dan mendapatkan juara 1 Mula. Setelah itu kami di tunjuk sebagi pengisi acara pembukaan O2SN di Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya, dengan persiapan kurang lebih 2 minggu kami mengikuti LKBB PUTRA KOMANDO tingkat Provinsi Jawa Timur terbuka di KOBANGDIKAL, Surabaya dan mendapat juara 2 Bina. Dan beberapa bulan kemudian kami mengikuti Jambore Nasionalisme & Karakter Bangsa tingkat Provinsi Jawa Tengah di Sukoharjo, Jawa Tengah dan mendapat juara 3 dalam lomba PBB. Kemudian mengikuti LPBB UNJANI FISIP OPEN Se-Indonesia di Bandung, Jawa Barat. Bersama PASKAS saya dapat menjelajah 3 provinsi dan pulang selalu membawa prestasi meskipun belum memuaskan, dan yang membuat saya bangga adalah ketika kami berhasil mendidik junior hingga menjadi lebih baik dibandingkan angkatan kami. Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat di beli sehingga susah untuk di lupakan dan akan terkenang selalu.
STAN
Tiga tahun SMK telah berlalu dengan banyak kenangan manis. Dan saya kembali mengejar impian saya, awalnya saya mengikui SNMPTN dengan memilih Universitas Negeri Jendral Soedirman namun keberuntungan belum memihak kepada saya. Setelah itu saya mencoba mengikuti SBMPTN dengan memilih Universitas Negeri Semarang, selain itu saya juga mencoba mengikuti USM STAN yang menjadi tujuan utama saya. Dan hingga akhirnya saya di buat kebingungan karena pengumuman menerangkan bahwa saya diterima di UNNES jurusan pendidikan akuntansi dan pada saat bersamaan saya juga lolos tes tertulis USM STAN namun masih ada seleksi tahap ke-2. Hingga akhirnya saya mengambil keputusan yang sangat beresiko yaitu melepas UNNES dan memilih melanjutkan seleksi tahap 2 USM STAN, disini jika saya gagal untuk lolos maka saya tidak akan melanjutkan studi dimana pun. Dan hingga saat yang ditunggu tiba, akhirnya saya dinyatakan LOLOS USM STAN 2014. Saya sangat senang ketika itu, karena mimpi saya terwujud. Setelah itu saya berangkat menuju kampus STAN untuk melakukan proses daftar ulang karena jika tidak melakukan daftar ulang maka dianggap gagal. Kini saya sudah menginjakkan kaki di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan siap untuk menjadi punggawa keuangan negara.
Di dunia ini tidak ada yang tidak bisa kita raih, dengan mimpi apapun bisa terjadi jika diiringi dengan semangat dan tekad yang kuat. Bermimpilah setinggi langit, jika terjatuh setidaknya kamu akan berada di jajaran para bintang. So, bermimpilah selagi kalian hidup karena hidup berawal dari mimpi.

Penggapai Mimpi,



(Gilang Margono)

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Dari Mimpi Menjadi Kenyataan"